Translate

Selasa, 13 Agustus 2013

Smoke Detector Untuk Toilet

Smoke Detector Untuk Toilet

Smoke Detector yang kita kenal berfungsi untuk mendeteksi adanya asap, pengertian asap dalam hal ini
sering kita artikan hanya karena adanya kebakaran, tetapi sebenar dalam arti yang lebih luas lagi detektor ini dapat difungsikan untuk mendeteksi asap yang diakibatkan bukan cuma akibat dari sebuah kebakaran tetapi dapat juga difungsikan untuk mendeteksi asap yang dihasilkan oleh akibat rokok, maka detektor ini dapat di fungsikan atau ditempatkan pada ruangan bebas rokok.

Ada sebuah pengalaman di industri garmen di Semarang yang menerapkan sebuah aturan bahwa setiap karyawan tidak diperkenankan merokok di dalam pabrik, sedangkan kebiasaan orang Indonesia merasa tidak nyaman saat melakukan kegiatan didalam toilet tanpa menghisap rokok, kebabanyakan mereka morokok didalam toilet unutk menghilangkan bau yang tak sedap yang mereka rasakan sebagian ada juga yang melakukan tindakan tersebut untuk teman berkhayal, tetapi apapun alasannya mereka sudah melakukan tindakan pelanggaran yang sudah ditetapkan perusahaan. Sebenarnya aturan ini ada juga untuk kepentingan karyawan juga, karena jika terjadi kebakaran tentunya karyawan akan merasakan dampaknya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut perusahaan memutuskan untuk memasang smoke detector di dalam masing masing ruang toilet sehingga pada saat ada karyawan yang merokok di dalam toilet maka alarm akan berbunyi, tidak hanya smoke detektoor yang dipasang didalam toilet indikating lamp pun juga dipasang diatas pintu masing masing ruang toilet sehingga pada saat alarm berbunyi dapat diketahui ruang toilet mana yang detektornya aktif, hal ini dapat diketahui dari lampu indikasi yang telah terpasang.

Smoke detector untuk toilet ternyata dapat diterapkan untuk mengantisipasi kebiasan buruk yang terlanjur menjadi semacam budaya bagi masyarakat kita. Pengalaman ini dapat di terapkan bagi bagi anda yang merasa kewalahan mengatur para pekerja yang memiliki kebiasaan buruk, sehingga perusahaan dapat terhindar dari resiko kebakaran dan aturan dapat di pantau dengan terpasangnya perangkat ini.

Senin, 12 Agustus 2013

Type Fire Alarm

Type Fire Alarm

Banyak produk yang beredar di pasaran dan banyak type fire alarm dari beberapa pabrikan beredar di pasar Indonesia, pada dasarnya dari beragam produk yang beredar semua memiliki kesamaan prinsip kerja. Jika sebuah smoke detektor berfungsi untuk mendeteksi asap, heat detektor berfungsi untuk mendeteksi panas, dan break glass berfungsi untuk mengaktifkan panel, dari beberapa perangkat tadi bertujuan untuk memberi notifikasi adanya kasus kebakaran yang selanjutnya meminta kepada semua orang yang berada didalam gedung untuk melakukan proses evakuasi.

Sistem alarm kebakaran terdapat tiga katagori sistem konvensional, addressable, dan analog addressable.

Sistem kebakaran konvensional adalah sejumlah titik panggilan yang dalam hal ini diaktifkan oleh detektor yang dihubungkan dengan jaringan kabel ke master control fire alarm, setiap jaringan yang terhubung ke master control fire alarm akan diwakili oleh satu lampu ( indicating lamp ) satu jaringan ini disebut sebagai zona, zona berfungsi untuk mempermudah identifikasi lokasi kebakaran terletak pada bagian zona sebelah mana. identifikasi tersebut di teruskan ke alarm bel yang digerakkan secara elektronik, setiap jaringan dalam sebuah zona memiliki jaringan berkonfigurasi bintang yang memiliki akhir pada setiap zonanya, pada jaringan akhir ( end off line ) menggunakan resistor 20k atau 4k7 tergantung panel yang digunakan.

Sistem Kebakaran Addressable, sistem ini pada dasarnya mirip dengan sistem konvensional yang membedakan adalah pada sistem addressable mampu memberikan informasi lebih detail detektor mana yang aktif saat detektor tersebut aktif. Sistem jaringan kabelnya menggunakan sistem loop, satu loop mampu mengakomodasi 99 detektor atau lebih tergantung jenis panel yang digunakan.

Sistem analog addressable berbeda dengan sistem yang lainya sistem analog addressable lebih fleksible, lebih cerdas, dan lebih cepat dalam identifikasi. Hal ini mejadikan sistem analog addressable merupakan sisytem yang banyak diminati untuk perlindungan tempat yang lebih besar dan kompleks.
Sistem jaringan menggunakan sistem looping dengan detektor yang dapat ditambahkan alamat lokasi per masing masing detektor. Sistem ini tersedia dalam satu atau lebih loop tergantung ukuran dan lokasi, master control fire alarm terhubung dengan masing masing detektor secara individu dan dapat menerima status dari masing masing detektor apakah detektor benar benar aktif atau hanya mengalami keslahan alarm ( fals alarm ). Karena masing masing detektor dapat di identifikasi oleh panel maka pada saat detektor aktif dapat dengan jelas diketahui detektor mana yang sedang aktif, hal ini mempermudah identifikasi lokasi.


Sistem Keamanan Pasar Tradisional Dari Bahaya Kebakaran

Sistem Keamanan Pasar Tradisional Dari Bahaya Kebakaran


sumber gambar dari megapolitan.kompas.com
Banyak pasar tradisional baik yang sudah lama berdiri, bahkan pasar tradisional yang baru berdiri tidak memperhitungkan sistem keamanan terhadap bahaya kebakaran dengan baik. Terlihat wajar memang jika kita mencermati keberadaan pasar tradisional yang telah lama di bangung tanpa memperdulikan sistem keamanan pasar tradisoanal dari bahaya kebakaran, sedang untuk pembangunan pasar tradisional baru sudah seharus kita memikirkan tentang keselamatan investasi bagi para pedagang pasar.

Apa yang menyebabkan sistem kebakaran tidak di pasang ( terpasang ) pada pasar tradisional yang baru dibangun ? Apakah karena tidak adanya anggaran untuk sistem ini ? atau apakah sistem kebakaran yang akan melindungi pelaku pedagang pasar tidak pernah terpikirkan ? sehingga dalam proses pengajuan anggaran tidak pernah ada dalam perencanaan yang secara otomatis tidak akan muncul anggaranya. Hal ini seharus dapat dipikirkan dengan baik bagi penyusun perencana anggaran. Karena para pedagang pasar merupakan bagian dari pemicu tumbuh kembangnya perekonomian indonesia secara macro.

Ada beberapa pasar tradisional yang sudah terpasang hydrant pilar satu atau dua titik lokasi tetapi secara umum banyak yang tidak terlihat sama sekali, keberadaan pillar hydrant tersebut pun tidak dilengkapi dengan pompa hydrant, sehingga kemungkinan alat keberadaan hydrant pillar hanya difungsikan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan air bagi mobil kebakaran saat kebakaran terjadi. Kalau peruntukannya hanya untuk hal tersebut akan sangat ideal jika mobil kebakaran saat membutuhkan air sevagai tambahan mengambil hydrant pillar yang memang sudah di siapkan dan terpasang untuk kebutuhan seluruh kota. Sedang untuk kebutuhan sistem keamanan pasar tradisioanl dari bahaya kebakaran dapat di rencanakan untuk melindungi masing masing pasar secara internal.

Selanjutnya, bagaimana kita membangun sistem keamanan pasar tradisional secara internal.

Minggu, 11 Agustus 2013

Cara Kerja Smoke Detector. Bagaimana Penempatannya ?

Cara Kerja Smoke Detector, Bagaimana Penempatannya ?


Smoke detektor sesuai dengan namanya memiliki cara kerja untuk mendeteksi smoke ( asap ). Smoke detector dapat aktif bekerja karena di picu oleh asap yang masuk ke dalam smoke chamber pada saat ada sesuatu yang terbakar, saat kepadatan asap sudah memenuhi ambang batas toleransi maka detektor akan mengaktifkan master control fire alarm dan mentriger alarm. 

Karena smoke detector  menggunakan rangkaian elektronik maka perangkat ini membutuhkan tegangan listrik. Detektor asap ada dua type yaitu 2 wire dan 4 wire,  type 2 wire catu daya listrik di suplai dari master control fire alarm berbarengan dengan sinyal fire alarm sehingga hanya membutuhkan 2 kabel, sedang untuk type 4 wire tegangan di dapatkan dari dua kabel plus minus dari master control fire alarm dan dua kabel sisanya untuk sinyal. Batas luasan area proteksi smoke detector dapat meng cover area 150m2 untuk pemasangan dengan ketinggiam 4m.


Penempatan Smoke Detector

Penempatan Smoke Detector dan Heat Detector memiliki kriteria tersendiri, Heat Detector idealnya di tempatkan pada area yang diperhitungkan pada saat terjadi kebakaran dominan meningkat panas suhu ruangan dibandingkan dengan asap misal gedung spare part atau ruangan yang banyak menyimpan barang barang yang terbuat dari logam, sebaliknya untuk penempatan smoke detector ditempatkan pada ruang ruang yang pada saat terjadi kebakaran akan banyak menghasilkan asap semisal gudang kertas, ruangan arsip, gudang kapas, gudang tempat menyimpan barang berbahan karet.


Ada dua jenis smoke detector

Ionisation Smoke Detector yang bekerja berdasarkan tumbukan partikel asap dengan unsur radio aktif di dalam ruang detector ( smoke chamber )

Photoelectric bekerja berdasarkan pembiasan cahaya lampu LED didalam ruang detector karena adanya asap yang masuk dengan kepadatan tertentu.

Ionisation smoke detector sangat ideal untuk mendeteksi asap dari kobaran api yang cepat, tetapi jenis ionisation smoke detector mudah terkena false alarm, karena sangat sensitif smoke detector jenis ini sangat tepat di pasang pada kamar hotel atau ruang tidur.

Smoke optical ( Photoelectric ) sangat cocok unutuk mendeteksi asap dari kobaran api kecil, sehingga cocok untuk hallway dan tempat tempat yang rata. jenis ini lebih tahan terhadap false alarm sehingga dapat diletakkan di dekat dapur.

Produk ini bisa anda dapatkan disini